Minggu, 06 Maret 2011

Google Buzz, Jejaring Sosial baru pesaingan Facebook dan Twitter

Google Buzz, Jejaring Sosial baru pesaingan Facebook dan Twitter

Perusahaan Google Inc menciptakan situs jejaring sosial melalui layanan email-nya, guna menandingi Facebook. Kejayaan Facebook dipandang sebagai salah satu dari sedikit kekuatan yang mengancam Google sebagai raja iklan daring. Karenanya, Google telah menghabiskan beberapa tahun terakhir untuk menambahkan fitur yang bisa mendorong interaksi sosial di kalangan penggunanya.
Setelah Google Search, layanan Gmail merupakan salah satu dari produk Google paling populer. Google mencoba menggabungkan jumlah pengguna Gmail dengan fitur -fitur yang diadopsi dari jejaring sosial macam Facebook dan Twitter.
Penyedia layanan internet terbesar di dunia ini mencoba menarik para pengguna jejaring sosial lewat Buzz. Dalam fitur ini, mereka dimungkinkan untuk berbagi pesan, link internet, hingga foto secara cepat ke teman satu jaringan mereka di bawah naungan Gmail.
Jaringan Gmail terbaru yang dinamai Google Buzz ini memiliki banyak fitur untuk menjalin komunikasi dengan teman dan keluarga seperti halnya di Facebook. Jaringan ini diluncurkan seminggu setelah Facebook mengadakan perubahan tampilan website-nya.
Facebook meletakkan daftar teman yang sedang online di sebelah kiri pada halaman depannya, begitu juga dengan Gmail. Namun, fitur dalam Google Buzz tak akan menjangkau penngguna Gmail di seluruh dunia yang mencapai 176 juta hanya dalam beberapa hari.
Seperti Facebook, pengguna Google Buzz dapat meng-update status tentang yang sedang mereka pikirkan atau lakukan pada saat itu dan membaginya dengan dunia. Pengguna Buzz juga dapat melihat status orang lain dan mengomentarinya. Buzz juga dapat menampilkan video, foto, dan link ke sebuah website.
Beberapa fitur Google Buzz berpotensi menggoda user internet yang memungkinkan para pemakai Gmail dapat dengan cepat berbagi pesan, link situs, dan foto dengan rekan mereka sesama pengguna Gmail. Fitur berbagi ide ini seperti pesan di Twitter, tapi tanpa batasan karakter. Selain itu ada fitur untuk berbagi foto dan video serta update dari berbagai layanan yang sudah dipakai, seperti Twitter, Picasa, Flickr, dan Google Reader.
Buzz juga mampu menampilkan pesan postingan dari jejaring sosial milik pihak ketiga seperti Twitter namun sebaliknya, postingan yang berasal dari Buzz tidak bisa ditampilkan di Twitter. Sedangkan untuk postingan status dari Facebook, pihak Google menyatakan, hal itu belum bisa dilakukan.
Fitur Google Buzz ini juga kompatibel dengan perangkat mobile berbasis Android. Juga akan ada aplikasi khusus Buzz untuk sistem operasi Symbian dan Windows Mobile.
Layanan Google Buzz tidak berdiri sendiri, tapi langsung terintegrasi dengan layanan Gmail tanpa harus melakukan instalasi. Jadi bagi yang ingin mencoba Google Buzz harus memiliki akun Gmail.
Salah satu kelebihannya adalah, Buzz terintegrasi dengan Google Map. Sehingga pengguna dapat mengetahui keberadaan (lokasi) teman-temannya pada saat pengiriman pesan. Selain itu, status yang ditulis, secara otomatis akan terindeks oleh mesin pencari Google. Hmm…Fitur ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Blogger.
Tapi Buzz tetap masih mempunyai beberapa kekurangan. Beberapa website terkemuka mengatakan bahwa Jika dikomparasi antara Buzz dengan Facebook, terdapat beberapa kekurangan Buzz. Diantaranya Buzz tidak punya list friend.
Tapi penemu Google Sergey Brin tampaknya optimistis Google Buzz akan meraih kesuksesan. “Selalu ada kesempatan untuk membuat jejaring sosial yang besar di bawah asuhan Gmail,” ujar Google Product Manager Todd Jackson.
Menurut ComScore, Gmail sendiri saat ini merupakan layanan penyedia web email ketiga terbesar di dunia dengan jumlah pengunjung unik mencapai 176,5 juta hingga Desember lalu. Posisi 1 dan 2 diduduki oleh Windows Liva Hotmail milik Microsoft dan Yahoo Mail, dengan jumlah unique visitor masing-masing sekira 369,2 juta dan 303,7 juta.
Facebook hanya sedikit berkomentar mengenai Google Buzz. “Kami sangat mendukung teknologi yang dapat membuat internet menjadi lebih sosial. Kami juga menanti melihat perkembangan Google Buzz,” kata pihak Facebook.
Persaingan antara Facebook dan Google telah memanas sejak Facebook menjual 1,6% sahamnya ke Microsoft pada 2007. Facebook kemudian bergerak lebih jauh dengan merekrut manajer periklanan Microsoft, Sheryl Sandberg, menjadi kepala pelaksana operasionalnya.
Apakah Google Buzz mampu membuat pengguna Facebook dan Twitter bermigrasi? Atau akankah Google Buzz bernasib seperti Orkut yang gagal bersinar? Atau Google Buzz malah akan lebih bersinar dan menjadi saingan bagi Facebook dan Twitter? Waktu yang akan menjawab.
Jadi anda tidak perlu bingung dengan banyaknya bermunculan situs jejaring sosial, karena saya juga mempunyai beberapa account di facebook, twitter dan Google buzz. Dengan semakin banyak yang anda ikuti, peluang mendapat teman juga semakin besar dan anda akan capek juga tentunya.
Tertarik untuk mencoba, silahkan daftarkan diri anda di google buzz di alamat http://www.google.com/buzz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar